BAB I
PENDAHULUAN
a.Latar Belakang
Dalam suatu
Memanajerial kan suatu organisasi atau perusahaan yang baik,maka hal ini memerlukan
suatu Penggerakan yang mana suatu tindakan untuk mengusahakan
agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi.Walaupun begitu
diperlukan juga Pemimpin karena
didalam suatu perusahaan atau organisasi sangat dibutuhkan sekali seorang
pemimpin maka akan sangat membantu dalam proses barjalanya suatu perusahaan
atau organisasi.Dengan begitu jika suatu perusahaan atau organisasi berjalan
dengan baik maka akan terbentuklah suatu Motivasi
yang mana mendorong dalam hal yang dapat menimbulkan prilaku seseorang
untuk merubah lingkup hidupnya menjadi lebih baik dalam hal pendidikan maupun
dalam bekerja,apalagi dengan adanya Komunikasi
dan membentuk suatu Kelompok yang baik dalam ruang lingkup kerja atau organisasi,maka hal
ini memberikan motivasi yang lebih besar lagi dalam diri seseorang.
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGGERAKAN
1.Pengertian Penggerakan
Penggerakan
adalah hubungan antara aspek-aspek individual yg di timbulkan oleh adanya
pengaturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat di mengerti dan pembagian
pekerjaan yg efektif dan efisien untuk tujuan perusahaan yang nyata[1].
Adapun menurut para ahli dalam bidang Ilmu Manajemen,yaitu sebagai berikut:
1)
George
R.Terry
Menempatkan
semua anggota agar bekerja secara sadar untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi.
2)
Prof.Dr.Mr.S.Prajudi
Atmosudirdjo
Pengaktifan
orang-orang sesuai dengan rencana dan pola organisasi yang telah ditetapkan.
3)
Prof.Dr.H.Arifin
Abdurrachman,MPA
Kegiatan
Manajemen untuk membuat orang-orang lain suka dan dapat bekerja.
4)
Prof.Dr.Sondang
S.Siagian,MPA
Penggerakan
(motivating) adalah keseluruhan proses pemberian motif bekerja kepada para
bawahan sedemikian rupa,sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi
tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
Istilah Penggerakan
terdapat terminology dalam bahasa asing,antara lain:
1)
Actuanting,yaitu
penggerakan orang lain secara umum (dari belakang);
2)
Directing,yaitu
penggerakan orang lain dengan memberikan petunjuk-petunjuk dan pengarahan(pimpinan
terkesan berada di samping);
3)
Commanding,yaitu
menggerakkan orang lain dengan memberikan perintah atau komando,dan
kadang-kadang paksaan(pemimpin terkesan berada di atas);
4)
Motivating,yaitu
menggerakkan orang lain dengan memberikan instruksi,alasan,bimbingan,nasehat,dan
koreksi(pemimpin terkesan berada di tengah-tengah);
5)
Staffing,yaitu
menggerakkan orang lain dengan memberikan pada fungsi yang sesuai ataupun
dengan memberikan jabatan tertentu;
6)
Leading,yaitu
menggerakkan orang lain dengan memberikan contoh teladan yang baik.
B.Fungsi Penggerakan
Adapun Fungsi-fungsi dari Penggerakan tersebut yaitu[2]:
1)
Perilaku manusia/human behavior pimpinan dalam membina kerjasama
mengarahkan & mendorong kegairahan kerja para bawahan perlu memahami
faktor2 manusia dan prilaku mnusia peranan psikologis sosiologi anthropologi
dan psikologi social cukup besar karena ilmu penggetahuan ini membahas masalah
manusia;
2)
Motivasi atau dorongan dalam
manajemen hanya di tunjukan pda sumer daya manusia umumnya dan bawahan
knususnya;
3)
Leadership/ kepemimpinan menunjukkan dan membuat
bawahan merasa bahwa mereka dilindungi dan dibimbing, bahwa mereka mempunyai
seorang sumber pimpinan dan penerangan dalam menghadapi kesulitan dan masalah
pekerjaan maupun pribadi keluarga (inti penggerakan);
4)
Komunikasi,Berbicara dengan
bawahan, memberi penjelasan dan penerangan, memberikan isyarat, meminta
keterangan, memberikan nota, mengadakan pertemuan, rapat briefing, pelajaran,
wejangan dan sebagainya;
5)
Human RelationMemperhatikan
nasib bawahan sebagai manusia dan selalu ada keseimbangan antara kepentingan
pribadi pegawai, mengembangkan kegembiraan dan semangat kerja yang
sebaik-baiknya dan kepentingan umum organisasi.
C.Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu upeya penggunaan jenis pengaruh bukan paksaan (concoersive)
untuk memotivasi orang-orang untuk mencapi tujuan tertentu[3].
1) Model
Kontingensi keefektifan kepemimpinan dikembangkan oleh Fiedler.
Model tersebut mendalilkan bahwa prestasi kelompok
tergantung pada interaksi antara gaya kepemimpinan dengan kadar menguntungkan
tidaknya situasi.Kepemimpinan dipandang sebagai suatu hubungan yang didasarkan
atas kekuasaan dan pengaruh.Oleh karena itu muncul dua macam pertanyaan:
1.
Pada tingkat
apa situasi menyediakan kekuasaan dan pengaruh yang diperlukan pemimpin agar
efektif,dan seberapa menguntungkan faktor-faktor situasi tersebut?
2.
Dan sejauh
mana pemimpin dapat meramalkan dampak gayanya atas perilaku dan prestasi
pengikut-pengikut?
2) Macam-macam
Gaya Kepemimpinan
Fiedler menaruh perhatian tentang pengukuran
orientasi kepemimpinan seseorang.Ia mengembangkan Skala Rekan Kerja yang Kurang
Disukai.Ini merupakan upaya pengukuran yang
dilakukan Fiedler untuk menentukan seberapa positif atau negatifnya
seorang terhadap rekan kerjanya yang kurang disukai (Least Preferred Co-Worker
Scale-LPC)untuk mengukur dua gaya kepemimpinan[4]:
1.
Berorientasi
tugas atau kepemimpinan yang mengendalikan,menstruktur;dan
2.
Berorientasi
hubungan atau kepemimpinan pasif,penuh perhatian.
Adapun macam gaya kepemimpinan yang lain adalah[5]:
1.
Gaya Kepemimpinan
Otoriter/Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan
segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara
penuh.Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang
otoriter tersebut,sedangkan pera bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah
diberikan.
2.
Gaya
Kepemimpinan Demokratis/Democratic
Adalah gaya pemimpin yang memberikan
wewenang secara luas kepada para bawahan.Setiap ada permasalahan selalu
mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh.Dalam gaya kepemimpinan
demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung
jawab para bawahanya.
3.
Gaya
Kepemimpinan Bebas/Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat
dalam kuantitas yang kecil dimana para bawahanya yang secara aktif menentukan
tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
3) Ciri-ciri
kepemimpinan yang ideal,yaitu sebagai berikut[6]:
a.
Keterampilan
mendidik,memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan
bawahan,mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada
organisasi;
b.
Fleksibilitas,mampu
melakukan perubahan dalam cara berfikir,cara bertindak,sikap dan perilaku agar
sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi tanpa
mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang;
c.
Keterampilan
Berkomunikasi secara efektif,fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain:
a.
Fungsi
Motivasi;
b.
Fungsi
Ekspresi emosi;
c.
Fungsi
penyampaian informasi;
d.
Fungsi
pengawasan.
Selain itu Kepemimpinan
ada dua macam,yaitu:
1.
Kepemimpinan
Formal;dan
2.
Kepemimpinan
Informal.
Dalam setiap organisasi
selalu terdapat hubungan formal dan hubungan informal.Hubungan formal
melahirkan organisasi formal dan hubungan informal melahirkan organisasi
informal.
D.Pengertian Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas,arah,dan ketekunan
seorang individu untuk mencapai tujuanya.Tiga elemen utama dalam definisi ini
adalah[7]:
1.
Intensitas;
2.
Arah;dan
3.
Ketekunan.
Menurut Gray (dalam Winardi, 2002) motivasi
merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang
individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam
hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.Sedangkan[8],
Soemanto
(1987) secara umum mendefinisikan
motivasi sebagai suatu perubahan
tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian tujuan.
Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa
perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku mencapai tujuan,telah
terjadi di dalam diri seseorang.
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham
Maslow,teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi
kontemporer,arti dari motivasi adalah alasan
yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang
individu.Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang
tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkanya
dengan mengerjakan pekerjaanya yang sekarang.Berbeda dengan motivasi dalam
pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat,seperti contoh dalam percakapan”saya ingin anak saya memiliki motivasi yang
tinggi”.Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya
memiliki semangat belajar yang tinggi.Maka perlu dipahami bahwa ada perbedaan
istilah motivasi di masyarakat.Ada yang mengartikan sebagai sebuah alasan dan
ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat[9].
a.Faktor-faktor Motivasi
Motivator-motivator merupakan hal yang sama sekali berbeda.Kelihatan dengan
jelas,semuanya berpusat di sekitar pekerjaan itu sendiri.
Beberapa faktor umum motivasi adalah sebagai berikut[10]:
1.
Prestasi
Pencapaian prestasi pada satu tugas
memotivasi si pencapai untuk melaksanakan tugas selanjutnya.Kegagalan untuk
meraih prestasi akan mendemotivasi dan mungkin akan mengakibatkan frustasi
serta menimbulkan suatu bentuk internal konflik”semuanya tidak mungkin,saya harus berhenti berusaha”;
2.
Pengakuan
Mencapai prestasi pada suatu tugas
merupakan motivasi,tetapi prestasi tersebut dilihat dan dihargai merupakan
pulasan akhir sebuah kue.Tetapi kata ‘terima kasih’ sering kelihatan kurang
menyebar dalam kehidupan bisnis.Sebelumnya kata terima kasih dengan segera
secara tidak simbang memperoleh penghargaan yang tinggi.Cobalah gunakan kata
terima kasih;
3.
Kemajuan
Gerak maju ke hirarki atas adalah
bentuk pengakuan pencapaian prestasi dan seperti motivasi mempromosikan
individu.Gagal mencapai kemajuan yang diharapkan akan menyebabkan demotivasi;
4.
Kesenangan
dalam pekerjaan itu sendiri
Pekerjaan sanggup memberikan
penghargaan yang paling positif dan paling efektif.Kepuasan dalam mengerjakan
pekerjaan dengan baik tersedia bagi semua.Tidak pernah merendahkan kemampuan
motivasional mengetahui bagaimana mengerjakan suatu pekerjaan dengan baik dan
mengerjakan pekerjaan tersebut dengan baik.
5.
Kemungkinan
pengembangan diri
Bila diajukan pertanyaan “di mana posisi yang ingin anda berada dalam
waktu lima tahun?”,Tidak ada seorangpun yang ingin menjawab “jika lima tahun yang akan datang saya
berada pada posisi yang samaseperti saya sekarang,berarti saya telah membuat
kesalahan yang sama.
6.
Tanggung
Jawab
Tidak setiap orang ingin menjadi Direktur Eksekutif,tetapi
setiap individu ingin bertanggung jawab untuk keputusan dan hidupnya
sendiri.Jika anggota tim memiliki tanggung jawab individu,mereka akan melakukan
yang terbaik dalam tim mereka,mengambil tanggung jawab dan mereka akan memiliki
peluang untuk menyalahkan orang lain untuk segala sesuatu yang terjadi.
Untuk memotivasi orang,anda harus menyediakan perangsang motivasi.Jika
tidak tersedia,atau tersedia dalam bentuk yang negatif,maka justru akan
menambah demotivasi.
E.Pengertian Komunikasi
Menurut Onong Uchjana Effendy,Komunikasi adalah proses penyampaian oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberitahu,mengubah sikap,pendapat,atau
perilaku,baik secara lisan (langsung) ataupuntidak langsung (melalui media).
Analisis pengertian Komunikasi dan lima unsur komunikasi menurut Harold
Lasswell,Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan
siapa?mengatakan apa?dengan saluran apa?kepada siapa?dengan akibat atau hasil
apa?who?says what?in wich channel?to whom?with what effect?).(Lasswell 1960)[11].
Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960) yaitu sebagai berikut:
1.
Who?(siapa/sumber).Sumber
atau komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk
berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang
individu,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.
2.
Says
What?(pesan).Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima
(komunikan),dari sumber(komunikator) atau isi informasi.merupakan seperangkat
symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber
tadi.Ada 3 komponenpesan yaitu makna,symbol untuk menyampaikan makna,dan
bentuk/organisasi pesan.
3.
In Wich
channel?(saluran/media).Wahan/alat menyampaikan pesan dari komunikator(sumber)
kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka),maupun tidak
langsung(melalui media cetak/elektronik dll).
4.
To
Whom?(untuk siapa/penerima).Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang
menerima pesan dari sumber.Disebut
tujuan(destination)/pendengar(listener)/khalayak(audience)/komunikasi/penafsir/penyandi
balik(decoder).
5.
With What
Effect?(dampak/efek).Dampak/efek yang terjadi pada komunikan (peneriam)setelah
menerima pesan dari sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya
pengetahuan,dll.
1. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Komunikasi
Proses
Komunikasi terdiri dari[12]:
1)
Pengirim
Pengirim
adalah seseorang yang mengirim pesan.Dapat melalui telpon atau percakapan.Pengirim
memilah-milah isi pesan dan memutuskan kepada siapa harus dikirim.Pada waktu
akan dikirim,pesan itu akan mengalami proses pengkodean.
2)
Pengkodean
Alat
pengkodean akan merubah bentuk pesan sesuai media pesa tersebut.Pengkodean
biasanya ada dalam otak si pengirim,yaitu kata-kata yang harus dipakai,atau
bisa juga berupa peralatan mekanis.
3)
Media
Media
adalah sesuatu yang memungkinkan pesan itu dikirim,secara tertulis,lisan,atau
dalam bentuk visual lainya.
4)
Pengkodean
kembali
Pengkodean
kembali pada dasarnya terletak pada otak sipenerima.Proses pengkodean kembali
adalah merekonstruksikan pesan yang dikirim.Proses ini terjadi pada saat si
penerima pesan berkata :”apa maksud orang tersebut?”.Apabila kode yang dikirim
tidak dapat dipecahkan,maka proses itu gagal.
5)
Penerima
Menerima
adalah orang yang dituju pesan.Penerima memainkan tiga keputusan yaitu:
a.
Mendengar
pesan;
b.
Mengkodekanya;dan
c.
Mengirim
umpan balik ke si pengirim.
2. Hambatan
Berkomunikasi
Berbagai hambatan dalam berkomunikasi dapat
terjadi pada dua sisi yaitu:pada si pengirim atau pada penerima pesan.Untuk
memecahkan kedua hal tersebut di atas,maka kedua komunikator harus menggunakan
rasa empatinya[13].
Beberapa faktor dibawah ini yang dapat menimbulkan
hambatan dalam berkomunikasi:
1)
Persepsi yang
berbeda
Semenjak
si pengirim mulai menyusun isi pesan,motif pribadi,prasangka atau psikologi
individu akan berpengaruh.Pesan yang dikirik merupakan refleksi dari jalan
pikiran si pengirim;
2)
Konteks
Pembicaraan
Komunikasi
tidak terjadi di ruang vakum.Selama proses penyampaian,pesan akan memperoleh
tambahan informasi;
3)
Gangguan dari
luar
Suara
yang keras,gangguan visual,surat salah alamat,dan sistem yang salah dapat
menyebabkan gangguan komunikasi,karena hal ini akan menggangu konsentrasi dan
mempengaruhi satu atau dua pihak yang berkomunikasi;
4)
Gangguan dari
dalam
Baik si
pengirim maupun si penerima pesan mungkin akan memperoleh gangguan yang berasal
dari dalam karena beberapa alasan berikut:
a.
Asumsi;
b.
Pendapat
sebelumnya;
c.
Keasyikan;
d.
Kecemasan;
e.
Gangguan;
3. Mengatasi
Hambatan Berkomunikasi
Selain hambatan yang disebabkan oleh
pengirim,tingkah laku penerima juga dapat menyebabkan gangguankomunikasi.
Hambatan komunikasi yang dapat menyebabkan
terjadinya kesalahan komunikasi,yaitu sebagai berikut:[14]
a.
Tidak mendengar
Orang
biasanya sulit mendengar.Hal ini dapat dipahami dengan melihat kenyataan
bahwa otak manusia mampu bekerja dengan kecepatan rata-rata 600 kata per
menit,sedangkan kecepatan berbicara rata-rata hanya 150 kata per menit.Senjang
450 kata tersebut di isi berbagai pikiran,sehingga sulit untuk berkonsentrasi
dan mendengar dengan baik.
b.
Umpan balik
yang tidak jujur
Umpan balik yang tidak jujur adalah umpan balik
yang tidak tepat.Orang-orang yang belum mengerti dan tidak punya keberanian
untuk mengatakan yang sebenarnya akan berkata bahwa mereka mengerti,sehingga
tidak ada penjelasan lebih lanjut.
c.
Umpan balik
yang buruk
Umpan balik yang buruk merupakan kelemahan dari
setiap umpan balik.Jika tidak ada umpan balik dari media dinamis atau media
lain yang dipakai,berhentilah dan mintalah umpan balik itu.
d.
Pertimbangan
Pertimbangan adalah bentuk mental
seseorang.Seseorang cenderung untuk mengevaluasi sesuatu berdasarkan sudut
pandangnya sendiri,tanpa memperhatikan latar belakang si pengirim.
e.
Generalisasi
Orang cenderung menstereotype orang-orang yang
dijumpainya.Latar belakang,umur,agama,jenis kelamin,dan pakaian yang
dikenakan,adalah hal-hal yang cenderung dipakai untuk menggeneralisasikan
seseorang.
f.
Emosi
Kecemasan,frustasi,kemarahan dan ketegangan dapat
menyebabkan fungsi seseorang menjadi tidak berjalan sepenuhnya.Emosi dapat
menyebabkan percakapan diulangi pikiran dan langsung dilontarkan tanpa
mempertimbangkan keadaan si penerima.
4. Menciptakan
Komunikasi yang benar
Menciptakan komunikasi yang benar berarti
menanyakan hal-hal berikut:[15]
a.
Siapa-dengan
siapa anda berkomunikasi dan apa yang mereka ketahui?
b.
Apa-apa yang
harus dikomunikasikan?
c.
Di
mana-dimana komunikasi terjadi?
d.
Mengapa-mengapa
komunikasi ini penting dilakukan?
e.
Kapan-kapan
komunikasi berlangsung?
f.
Bagaimana-bagaimana
dan dengan memakai media apa komunikasi ini sebaiknya dikirim?
F.Dinamika Kelompok
a.Pengertian Dinamika Kelompok
Dinamika Kelompok adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih
individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu
dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.[16]
Dinamika Kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok.Dinamika berarti
interaksi atau interpendensi antara kelompok satu dengan yang lain,sedangkan
Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan
bersama.
b.Fungsi Dinamika Kelompok
Adapun fungsi dari
Dinamika Kelompok itu sendiri,yaitu antara lain:
1.
Membentuk
kerjasama saling menguntungkan dalam persoalan hidup;
2.
Memudahkan
pekerjaan;
3.
Mengatasi
pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan
yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat,efektif dan efisien.salah
satunya dengan membagi pekerjaan besar sesuai bagian kelompoknya masing-masing
atau sesuai keahlian;
4.
Menciptakan
iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat dengan memungkinkan setiap individu
memberikan masukan,berinteraksi,dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat.
c.Pendekatan
dalam Dinamika Kelompok
Berikut pendekatan-pendekatan
Dinamika Kelompok menurut para ahli,yaitu sebagai berikut:[17]
1)
Pendekatan Menurut Bales dan Homans
Pendekatan ini berdasarkan pada konsep adanya
aksi,interaksi,dan situasi yang ada dalam kelompok.Homans menambahkan,dengan
adanya interaksi dalam kelompok,maka kelompok yang bersangkutan merupakan
sistem interpendensi,dengan sifat-sifat sebagai berikut:
1.
Adanya
stratifikasi kedudukan warga;
2.
Adanya
diferensiasi dalam hubungan dan pengarug antara anggota kelompok yang satu
dengan kelompok yang lain;
3.
Adanya
perkembangan pada sistem itern kelompok yang diakibatkan adanya pengaruh
faktor-faktor dari luar;
2)
Pendekatan
Menurut Stogdill
Pendekatan ini lebih menekankan pada sifat-sifat
kepemimpinan dalam bentuk organisasi formal.Stogdill menambahkan bahwa yang
dimaksud kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktivitas kelompok
yang terorganisir sebagai usaha untuk mencapai tujuan kelompok.Kelompok
terorganisir yang dimaksud disini adalah kelompok yang tiap-tiap anggotanya
mendapat tanggungan dalam kelompok.
3)
Pendekatan
Menurut ahli Psycho Analysis (Sigmund Freud dan Scheidlinger)
Scheidlinger berpendapat bahwa aspek-aspek motif
dan emosional memegang peranan penting dalam kehidupan kelompok.Kelompok akan
terbentuk apabila didasarkan pada kesamaan motif antar anggota
kelompok,demikian pula emosional yang sams akan menjadi tenaga pemersatu dalam
kelompok,sehingga kelompok tersebut semakin kokoh.Freud berpendapat bahwa di
dalam setiap kelompok perlu adanya kesatuan kelompok,agar kelompok tersebut dapat
berkembang dan bertahan lama.
4)
Pendekatan
Menurut Yennings dan Moreno
Yennings mengungkapkan konsepsinya tentang pilihan
bebas,spontan,dan efektif dari anggota kelompok yang satu terhadap anggota
kelompok yang lain dalam rangka pembentukan ikatan kelompok.Moreno membedakan
antara psikhe group dan sosio group sebagai berikut:
a.
Psikhe group
merupakan suatu kelompok yang terbentuk atas dasar suka/tidak suka,simpati,atau
antipati antar anggota;
b.
Sosio group
merupakan kelompok yang terbentuk atas dasar tekanan dari pihak luar.
Yennings menambahkan
bahwa pelaksanaan tugas akan lebih lancar apabiala pembentukan Sosio group
disesuaikan dengan Psikhe group,dengan memperhatikan faktor-faktor efisiensi
kerja dan kepemimpinan dalam kelompok.
d.Jenis Kelompok Sosial
Adapun jenis-jenis
kelompok sosial antara lain sebagai berikut:[18]
1.
Kelompok Primer
Merupakan
kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling
mengenal dekat dan berhubungan erat dalam
kehidupan,misalnya:RT,keluarga,kawan,sahabat,dll.
2.
Kelompok
Sekunder
Jika
interaksi sosial terjadi secara langsung,berjauhan,dan sifatnya kurang
kekeluargaan.Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih
objektif,misalnya:partai poltik,perhimpunan serikat kerja,dll.
3.
Kelompok
Formal
Pada
kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar(AD),Anggaran
Rumah Tangga (ART) yang ada.Anggotanya di angkat oleh organisasi.Contoh dari
kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.
4.
Kelompok
Informal
Merupakan
suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi,daya tarik,dan
kebutuhan-kebutuhan seseorang.Keanggotaan kelompok biasanya tidak diatur dan
keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama individu dan kelompok.Kelompok
ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya
berdasarkan kekeluargaan dan simpati.Misalnya:kelompok arisan.
e.Keunggulan dan Kelemahan dalam Kelompok
Dalam proses dinamika kelompok terdapat faktor yang menghambat maupun
memperlancar proses tersebut yang dapat berupa kelebihan maupun kekurangan
dalam kelompok tersebut,yaitu:
1.
Kelebihan
Kelompok
a.
Keterbukaan
antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi dan pendapat
anggota yang lain;
b.
Kemauan
anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya dengan menekan
kepentingan pribadi;
c.
Kemampuan
secara emosional dalam mengungkapkan kaidah dan telah disepakati kelompok;
2.
Kekurangan
Kelompok Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan,tempat
atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat memengaruhi kualitas dan
kuantitas pertemuan.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan dalam makalah ini maka kami dapat menarik kesimpulan bahwa Penggerakan adalah hubungan antara aspek-aspek individual yg di
timbulkan oleh adanya pengaturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat di
mengerti dan pembagian pekerjaan yg efektif dan efisien untuk tujuan perusahaan
yang nyata.
Kepemimpinan adalah suatu
upeya penggunaan jenis pengaruh bukan paksaan (concoersive) untuk memotivasi
orang-orang untuk mencapi tujuan tertentu.
Ciri-ciri kepemimpinan
yang ideal,yaitu sebagai berikut:
a.
Keterampilan
mendidik,memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan
bawahan,mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada
organisasi;
b.
Fleksibilitas,mampu
melakukan perubahan dalam cara berfikir,cara bertindak,sikap dan perilaku agar
sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi tanpa
mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang;
c.
Keterampilan
Berkomunikasi secara efektif,fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain:
e.
Fungsi
Motivasi;
f.
Fungsi
Ekspresi emosi;
g.
Fungsi
penyampaian informasi;
h.
Fungsi
pengawasan.
Motivasi adalah proses
yang menjelaskan intensitas,arah,dan ketekunan seorang individu untuk mencapai
tujuanya.Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah:
1.
Intensitas;
2.
Arah;dan
3.
Ketekunan.
Menurut Onong Uchjana
Effendy,Komunikasi adalah proses penyampaian oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberitahu,mengubah sikap,pendapat,atau perilaku,baik secara lisan
(langsung) ataupuntidak langsung (melalui media).
Dinamika Kelompok adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih
individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu
dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.
Dinamika Kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok.Dinamika berarti
interaksi atau interpendensi antara kelompok satu dengan yang lain,sedangkan
Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan
bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Jane Allan,Mengatasi Masalah Manusia di dalam
Organisasi,1991,Jakarta:Binarupa Aksara.
James
L.Gibson,dkk.,Organisasi,1985,Jakarta:Erlangga.
http:/
wartawarga.gunadarma.ac.id.29/12/2009/peranan-kepemimpinan-dalam-organanisasi/
http//id.wikipedia.org/wiki/Motivasi
http:// harismasterpsikology.wordpress.com/03/10/2010/pengertian-dinamika-kelompok/
http://id.wikipedia.org/wiki/Dinamika
Kelompok
penggerakan/,12 Mei 2012.
[5]felixdeny.Kepemimpinan.2012/01/07.Onlain.http://felixdeny.wordpress.com.2012/01/07/organisasi.org/jenis_dan_macam_gaya_kepemimpinan_pemimpin_klasik_otoriter_demokratis_dan_bebas_manajemen_sumber_daya_manusia/,12 Mei 2012.
[6] wartawarga.gunadarma.Peranan
kepemimpinan.29/12/2009.Online.http:/ wartawarga.gunadarma.ac.id.29/12/2009/peranan-kepemimpinan-dalam-organanisasi./,12 Mei
2012.
[8] Duniapsikologi,Pengertian Motivasi,27/09/2011.Online.http://www.duniapsikologi.com/27/09/2011/pengertian-motivasi/,12 Mei 2012
[10] Jane Allan,Mengatasi Masalah Manusia di dalam
Organisasi,1991,Jakarta:Binarupa Aksara,hal.97-99.
[12] Jane Allan,Mengatasi Masalah Manusia di dalam
Organisasi,1991,Jakarta:Binarupa Aksara,hal.155-157.
[16] Ekky,psikologi,08/10/2010.Online.http://ekky-psikologi08.blogspot.com/08/10/2010/pengertian-dinamika-kelompok/,12 Mei 2012.
[17] Haris,pengertian-dinamika-kelompok,03/10/2010.Online.http:// harismasterpsikology.wordpress.com/03/10/2010/pengertian-dinamika-kelompok/,12 Mei 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar