Cari Blog Ini

Guru

A.   Pengertian Guru
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas. Guru berasal dari Sanskerta yang berarti guru, tetapi arti secara harfiahnya adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.[1] Dalam proses belajar mengajar, guru adalah orang yang memberikan pelajaran. Dalam kamus bahasa Indonesia, guru diartikan “orang yang kerjanya mengajar”.[2]
Menurut pendapat beberapa ahli pendidikan, Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan serta dalam usaha pembentukan sumver daya manusia yang potensial di bidang pembangunan.[3] Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun secara klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah.[4] Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa guru adalah seorang yang bukan hanya bertugas memberikan ilmu tetapi lebih dari itu seorang guru juga memberikan bimbingan dan pengarahan kepada siswa.
Latar belakang pendidikan seorang guru dari guru lainnya terkadang tidak sama dengan pengalaman pendidikan yang pernah dimasuki selama jangka waktu tertentu. Perbedaan latar belakang pendidikan akan memengaruhi kegiatan guru dalam melaksanakan kegiatan interaksi belajar mengajar. Tetapi karena banyaknya guru yang dibutuhkan di sekolah-sekolah maka latar belakang pendidikan seseorang seringkali tidak dipertimbangkan.

1.      Persyaratan Guru
Untuk dapat melakukan peranan dan melaksanakan tugas serta tanggungjawabnya, guru memerlukan syarat-syarat tertentu. Zakiah Daradjat mengemukakan beberapa syarat seorang guru, yaitu: takwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berilmu, sehat jasmani, berkelakuan baik, mencintai jabatannya, adil, tenang dan sabar, berwibawa, senantiasa gembira, bersifat manusiawi, bekerja sama dengan sesama guru lainnya dan bekerjja sama dengan sesama guru lainnya.[5]
Lebih lanjut Nata dengan mengambil pemikiran al-Ghazali, menyatakan bahwa ada beberapa syarat yang harus dimilki oleh seorang guru, yakni:
a)      Bersikap lembut dan kasih sayang kepada para pelajar.
b)      Seorang guru tidak meminta imbalan atas tugas mengajarnya.
c)      Tidak menyembunyikan ilmu yang dimilikinya.
d)     Menjauhi akhlak yang buruk dengan cara menghindarkan sedapat mungkin.
e)      Tidak mewajibkan kepada para pelajar agar mengikuti guru tertentu dan kecenderungannya.
f)       Memperlakukan murid sesuai dengan kemampuannya.
g)      Kerjasama dengan para pelajar didalam membahas dan menjelaskan.
h)      Seorang guru harus mengamalkan ilmunya.[6]
Dari sejumlah persyaratan tersebut seorang guru diharapkan dapat menjadi seorang tenaga yang professional dan berkompeten pada tugasnya sebagai tenaga pendidik. Dengan syarat-syarat itu pula dapat mengarahkan pada penempatan guru yang sesuai dengan bidang keilmuan yang dimilkinya, karena apabila tidak maka akan mempersulit guru itu sendiri dan juga akan mempengaruhi pada proses pembelajaran sehingga hasil yang diharapkan tidak optimal.

2.      Tugas dan Peranan Guru
Seseorang yang berilmu harus dapat mengajarkannya kepada orang lain. Maka seseorang harus memiliki ilmu-ilmu yang berkenaan cara mengajarnya. Dengan berkembangnya ilmu dan teknologi serta perubahan masyarakat yang sangat pesat, maka mengharuskan para guru untuk selalu mengikuti perkembangan tersebut, guru bertugas untuk:
1.      Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandaian, kecakapan dan pengalaman-pengalaman.
2.      Membentuk kepribadian anak yang harmonis.
3.      Menyiapkan anak menjadi warga negara yang baik.
4.      Sebagai perantara dalam belajar.
5.      Sebagai pembimbing ,untuk membawa anak didik kearah kedewasaan.
6.      Sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat.
7.      Sebagai penegak disiplin.
8.      Sebagai atministator dan menejemen.
9.      Sebagai perencana kurikulum.
10.  Sebagai pemimpin.
11.  Sebagai sponsor dalam kegiatan anak didik.[7]
Dalam proses belajar mengajar anak didik lebih banyak menilai apa yang guru tampilkan dalam pergaulan di sekolah dari pada apa yang guru katakan. Sehingga apa yang guru katakan harus di praktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, maka peranan guru dalam hal ini sangat di perlakukan, diantaranya sebagai berikut, peranan guru ada tiga :
1.      Guru sebagai pendidik
Seorang guru harus bisa menanamkan nilai-nilai kepada anak didik, serta menanamkan tanggung jawab kepada anak didik (kepada diri sendiri, lingkungan maupun tuhan). disitu pihak seorang guru harus menerima siswa seadanya dan mampu menyelami alam pikiran siswa, namun di lain pihak harus mendorong siswa untuk berkembang lebih jauh dan mengatasi kekurangan yang masih ada padanya.
2.      Guru sebagai Pengajar
Sebagai pengajar guru harus dapat mengorganisir dan mengelola semua komponen dan kompetensi belajar sehingga terjadinya proses belajar pada diri anak didik. sebagai pengajar guru di tuntut untuk memiliki seperangat pengetahuan dan ketrampilan teknis mengajar disamping menguasai ilmu atau bahan yang akan diajarkan.
3.      Guru sebagai pembimbing
Sebagai pembimbing guru memberi tekanan kepada tugas membentuk siswa memecahkan masalah yang hadapinya, kerena menyangkut dengan pengembangan kepribadian dan pembentukan nilai-nilai siswa.[8]


B.     Guru sebagai sumber belajar
Peran guru sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran. Baik tidaknya seorang guru dapat dinilai dari penguasaan materi. Jika seorang guru menguasai betul materi yang akan disampaikan maka dengan penuh percaya diri dia akan menjawab pertanyaan dari siswanya, dan sebaliknya guru yang kurang menguasai materi cenderung monoton dalam penyampaian, hanya duduk di kursi, suaranya lemah, tidak punya ilustrasi dan lain
sebagainya. Peran seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran
sangat berpengaruh terhadap siswa. Sering kali kita mendengar siswa yang tidak tertarik untuk mengikuti pelajaran karena bosan, sulit, mengantuk dan berbagai alasan lainnya. Sebenarnya tidak ada pelajaran yang membosankan, yang benar adalah guru yang membosankan karena tidak mengetahui cara menyajikan materi
dengan benar, menyenangkan, dan dapat menarik perhatian siswa.
Setidaknya ada tiga elemen penting menurut Adi Gunawan dalam
berkomunikasi, terutama komunikasi antara guru dan siswa, yaitu:
1.      Konten
Konten atau isi merupakan bagian dari tugas guru. Konten tidak hanya terdiri dari materi yang akan kita sampaikan akan tetapi mencakup kemampuan guru dalam membangun hubungan dengan siswa, membangkitkan motivasi, memberikan nilai tambah dan membangkitakan rasa ingin tahu dan pertanyaan.
2.      Penyampaian
Penyampaian meliputi penggunaan tubuh seorang guru sebagai media penyampaian, postur, kontak mata, ekspresi wajah dan gerakan tubuh. Penyampaian juga meliputi kualitas suara dalam menyampaikan materi. Apakah guru menggunakan nada tinggi, atau rendah sesuai dengan materi yang disampaikan.
3.      Konteks
Konteks meliputi suasana hati atau mood, aturan yang berlaku di kelas dan sekolah, pengalaman, pembelajaran terdahulu dan sebagainya. Seorang guru harus mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi situasi yang mendukung proses pembelajaran. Sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran seorang guru hendaknya mempunyai bahan referensi yang lebih banyak dibandingkan dengan siswa. Dengan demikian ia akan memiliki pemahaman yang lebih dalam dibandingkan dengan siswa.[9]

C.    Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Interaksi peserta didik dimaksud adalah proses belajar yang dialami siswa dalam kegiatan pembelajaran sedangkan pendidik adalah guru dan sumber belajar adalah seluruh potensi yang dimiliki sekolah terdiri dari unsur materi, metode dan media, serta proses penilaian yang  terdapat di sekolah. Dengan demikian proses pembelajaran merupakan suatu sistem yang unsur-unsurnya saling terkait dan berpengaruh satu sama lain dalam mencapai tujuan.
Belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh bentuk perilaku baru yang relatif menetap. Bentuk perilaku baru sering disebut pula hasil belajar. Menurut Bloom (1966) hasil belajar dapat dikelompokkan kedalam tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Seorang siswa dapat dikatakan berhasil dalam belajar jika sebelumnya tidak tahu menjadi tahu sesuatu,  tidak mengerti jadi mengerti sesuatu, dan tidak terampil melakukan sesuatu menjadi terampil.
 Dijelaskan oleh Sudjana bahwa  yang mempengaruhi prestasi belajar diantaranya adalah faktor-faktor yang datang dalam diri individu (intern) dan dari luar individu (ekstern). Untuk mencapai prestasi belajar yang optimal, diperlukan suatu kondisi yang menunjang dalam hal ini adalah beberapa faktor berpengaruh, seperti :
1)      Faktor Internal meliputi:
a)      Faktor jasmaniah termasuk kesehatan, cacat tubuh dan sebagainya.
b)      Faktor psikologis termasuk intelegensia, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan persiapan dan lain-lain.
c)      Faktor kelelahan, berupa kelelahan dari akivitas jasmaniah maupun  rohaniah.
2)      Faktor Eksternal meliputi:
a)      Faktor keluarga, di antaranya cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.
b)      Faktor sekolah, di antaranya termasuk metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat serta keadaan gedung.
c)      Faktor masyarakat, di antaranya terdapat kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.

Sedangkan menurut Purwanto, faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah:
1)      Faktor individual, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri organisme itu sendiri, yang termasuk faktor individual adalah faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.
2)      Faktor sosial yaitu faktor-faktor yang ada di luar individu, yang termasuk ke dalam faktor  sosial: faktor keluarga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajar, alat yang digunakan dalam belajar, lingkungan, kesempatan (waktu) yang tersedia dan motivasi sosial.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa antara lain Faktor intern yaitu kesehatan fisik dan kematangan psikis serta Faktor ekstern yaitu lingkungan keluarga, masyarakat, dan alam sekitar.
Setiap proses interaksi dalam belajar-mengajar selalu ditandai dengan adanya sejumlah unsur-unsur sebagaimana dinyatakan yaitu tujuan yang ingin dicapai, adanya guru dengan peserta didik sebagai individu yang terlibat dalam proses interaksi tersebut, adanya bahan pelajaran, dan adanya metode sebagai alat menciptakan situasi belajar mengajar.
Dari pengertian tersebut dapatlah digambarkan bahwa interaksi belajar-mengajar akan berlangsung dengan efektif melalui unsur-unsur tujuan, guru dan siswa, bahan serta metode sehingga secara keseluruhan menciptakan harmonisasi timbal balik dari unsur-unsur tersebut. Unsur-unsur yang saling terkait dalam berinteraksi akan menunjukkan sikap saling menerima dan memberi terhadap upaya mengoptimalkan seluruh proses dan hasil belajar yang akan dicapai peserta didik melalui aktivitas mengajar guru.[10]

Evaluasi :
Soal :
1.      Jelaskan pengertian guru ?
2.      Sebutkan apa saja peran guru dalam mendidik ?
3.      Menurut pemikiran Al-Ghozali Jika menjadi seorang pendidik syarat apa saja yang harus di miliki seseorang dalam menjadi seorang pendidik ?
4.      Jelasakan apa yg di maksud dengan guru sebagai pusat sumber belajar yang tertulis di  makalah kelompok VIII ?
5.      Jelaskan Menurut Purwanto, Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar ?

Jawab :
1.      Dari Wikipedia bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas. Guru berasal dari Sanskerta yang berarti guru, tetapi arti secara harfiahnya adalah seorang pengajar suatu ilmu. Selain itu Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, Guru adalah seorang yang bukan hanya bertugas memberikan ilmu tetapi lebih dari itu seorang guru juga memberikan bimbingan dan pengarahan kepada siswa.

a.       Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandaian, kecakapan dan pengalaman-pengalaman.
b.      Membentuk kepribadian anak yang harmonis.
c.       Menyiapkan anak menjadi warga negara yang baik.
d.      Sebagai perantara dalam belajar.
e.       Sebagai pembimbing ,untuk membawa anak didik kearah kedewasaan.
f.       Sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat.
g.      Sebagai penegak disiplin.
h.      Sebagai atministator dan menejemen.
i.        Sebagai perencana kurikulum.
j.        Sebagai pemimpin.
k.      Sebagai sponsor dalam kegiatan anak didik.

3.       
a)      Bersikap lembut dan kasih sayang kepada para pelajar.
b)      Seorang guru tidak meminta imbalan atas tugas mengajarnya.
c)      Tidak menyembunyikan ilmu yang dimilikinya.
d)     Menjauhi akhlak yang buruk dengan cara menghindarkan sedapat mungkin.
e)      Tidak mewajibkan kepada para pelajar agar mengikuti guru tertentu dan kecenderungannya.
f)       Memperlakukan murid sesuai dengan kemampuannya.
g)      Kerjasama dengan para pelajar didalam membahas dan menjelaskan.
h)      Seorang guru harus mengamalkan ilmunya

4.      Guru sebagai sumber belajar disini berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran. Baik tidaknya seorang guru dapat dinilai dari penguasaan materi. Jika seorang guru menguasai betul materi yang akan disampaikan maka dengan penuh percaya diri dia akan menjawab pertanyaan dari siswanya, dan sebaliknya guru yang kurang menguasai materi cenderung monoton dalam penyampaian, hanya duduk di kursi, suaranya lemah, tidak punya ilustrasi dan lain sebagainya. Selain itu Adapun tiga Elemen menurut Adi Gunawan dalam berkomunikasi, terutama komunikasi antara guru dan siswa yaitu, Konten, penyampaian dan konteks yang harus di perhatikan dalam proses belajar-mengajar agar suatu pendidikan akan berjalan secara efektif dan efesien.

5.       

a.       Faktor individual, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri organisme itu sendiri, yang termasuk faktor individual adalah faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.
b.      Faktor sosial yaitu faktor-faktor yang ada di luar individu, yang termasuk ke dalam faktor  sosial: faktor keluarga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajar, alat yang digunakan dalam belajar, lingkungan, kesempatan (waktu) yang tersedia dan motivasi sosial








[2] Purwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1984, hal 335  

[3] Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali, 2001, hal 123

[4] Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usahan Nasional, 1994, hal 33
[5] Rusmaini, Ilmu Pendidikan (Edisi Revisi), Palembang: Grafika Telindo Press, 2011, hal 103
[6] Akmal Hawi, Strategi Pengembangan Mutu Madrasah, Palembang: IAIN Raden Fatah Press, 2007, hal 161
[7] Online: http://www.sarjanaku.com/2011/03/tugas-dan-fungsi-guru.html.
[8] Online: http://skripsi999.blogspot.com/2009/11/hubungan-antara-ketrampilan-guru.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar